Minggu, 25 November 2012

gabrin brigez

Tau Apa Anda Tentang Geng Motor?

REP | 09 October 2010 | 05:30 Dibaca: 6778   Komentar: 23   1 Menarik
Saya berani taruhan rata-rata semua kompasianer tau tentang geng motor di bandung yang tersohor itu. Yak tak dipungkiri, setelah masuk dalam pemberitaan di beragam media perihal geng motor ini menjadi konsumsi dan pengetahuan umum bagi masyarakat indonesia. Tapi apakah kompasianer bener-bener paham mengenai apa itu geng motor, bagaimana cara rekrutmen anggotanya, mengapa hal ini menjadi masalah yang tak kunjung selesai di masyarakat bandung umumnya, dan seribu satu hal lainnya. Maka reportase kali ini sengaja disusun oleh penulis untuk membeberkan sosok sebenarnya dari geng motor ini.
Sejarah dan 4 geng motor terkenal di bandung
Sebenarnya geng motor terbentuk akan kesamaan hobi ngebut dengan motornya baik di siang maupun malam hari. Susahnya mencari event otomotif di tahun 80-an juga merupakan salah satu motif berkumpulnya anak muda kemudian membentuk geng demi hobi ngebut dijalanan.
geng motor (diunduh dari okezone.com)
Pada saat itu, walaupun sering terjadi kebut-kebutan yang cukup mengganggu tapi geng motor belumlah se-brutal sekarang. Saat itu, menurut narasumber penulis (salah satu eks pentolan geng motor tahun 80-an), apabila ada masalah maka akan diadakan duel resmi antara individu-individu yang bermasalah dan disaksikan oleh para “tetua”. Seiring dengan perkembangan zaman dan jumlah anggota, terjadi perubahan dalam arti solidaritas, keberanian, serta tujuan yang berujung pada pertikaian yang melibatkan gerombolan kelompok dan tentunya mendatangkan korban masyarakat biasa.
Hingga saat ini tercatat ada 4 geng motor yang terkenal di bandung. Ada XTC (eXalt To Coitus), GBR (GraB on Road), Moonraker, Briges (BRIGadir Seven). Keempat geng ini memiliki tujuan untuk menghasilkan anggota dari kalangan SMP atau SMA (laki-laki maupun perempuan) yang “solider” dan “berani” dan telah memiliki banyak cabang didaerah jawa barat lainnya (walaupun pusatnya tetaplah di kota bandung dan sekitarnya).
Apa arti “solider” dan “berani”? Arti “solider” dan “berani” disini dapat merujuk pada temuan “buku putih” dokumen wajib milik anggota geng motor itu sendiri. Pada tahun 1999 kepolisian bandung menemukan dokumen setebal 20 halaman yang memuat tiga doktrin utama geng motor, anggota harus berani melawan polisi dengan pangkat komisaris ke bawah, anggota harus bernyali baja dalam melakukan kejahatan dan anggota harus berani melawan orang tua.
Selain doktrin tersebut, masa pengospekan yang sedemikian rupa seperti keharusan berkelahi, keharusan merusak, keharusan minum dan lainnya adalah alasan utama yang membuat anggota geng motor sekarang menjadi sedemikian brutal dan menjadi momok dimana-mana. Sekarang mari kita tilik satu persatu geng motor yang sering kompasianer dengar dari berbagai forum yang ada.
XTC (Exalt To Coitus)
XTC awalnya didirikan pada tahun 1982 dikota bandung oleh sekumpulan anak swasta elite. XTC memiliki anggota yang banyak serta loyal dimana-mana. Peningkatan jumlah anggota tersebut bahkan membuat XTC yang awalnya hanya menguasai beberapa ruas jalan di kota bandung, seperti jalan Gatot subroto, jalan peta, jalan buah batu, dan jalan diponegoro mampu memperluas wilayahnya hingga daerah jalan dago, pasteur bahkan hingga kiara condong.
XTC (diunduh dari friendster)
XTC (diunduh dari friendster)
Perluasan wilayah inilah yang menyebabkan terjadi banyak pertikaian karena tersinggungnya wibawa geng motor lainnya. Pertikaian yang telah menelan banyak korban baik sesama anggota geng motor dan juga anggota masyarakat biasa lainnya.
Menarik untuk menyimak bagaimana XTC melakukan ospek terhadap para calon anggotanya. Biasanya penggodokan anggota dilakukan di lembang selama beberapa hari. Saat itu para calon anggota akan “ditempa” dengan beragam aktivitas fisik termasuk duel antar sesama (dahulu sempat ditayangkan di beberapa TV swasta di indonesia). Selain itu ada inisiasi tambahan, kalau anda jeli akan arti XTC itu sendiri anda pasti akan tahu maksud saya. Ya, XTC yang merupakan singkatan dari eXalt To Coitus (pemujaan kepada persetubuhan-seks) mengharuskan anggotanya untuk berhubungan seks. Bagi anggota perempuan bisa kepada anggota lainnya, bagi anggota laki-laki bisa ke anggota perempuan (biasa disebut “properti”) lainnya.
Moonraker
Moonraker adalah geng yang didirikan pada tahun 1978 oleh sekelompok siswa SMA di jalan Dago. Nama moonraker itu sendiri diambil dari film james bond yang sedang beken diwaktu itu. Moonraker adalah geng yang sering bertikai dengan XTC dikarenakan invasi XTC terhadap sebagian wilayahnya.
moonraker (diunduh dari elgidelianaputri.blogspot.com)
moonraker (diunduh dari elgidelianaputri.blogspot.com)
Untuk urusan kebringasan sama saja dengan XTC ataupun geng motor lainnya. Dengan bendera bergambar kelelawar dengan background merah, putih, biru moonraker menguasai daerah dago, dago pojok dan juga jalan dipati ukur.
Brigez (BRIGadir Seven)
Briges awalnya lahir dari sekelompok siswa SMA 7 (seven). Geng ini adalah geng yang menempati posisi kedua dibawah XTC dan merupakan musuh bebuyutannya. Selain tiga doktrin utama diatas, terinspirasi dari black metal (sumber penulis), briges mengharuskan calon anggotanya untuk meminum darah ayam dan anjing. Hal ini diyakini dapat menumbuhkan keberanian pada diri anggota briges dalam beraksi.
brigez (diunduh dari brigez-taziex.blogspot.com)
brigez (diunduh dari brigez-taziex.blogspot.com)
Dalam wilayah kekuasaan briges hanya menguasai jalan lengkong, tempat sekolah mereka berdiri, dan jalan asia afrika dan jalan sudirman. Geng ini sering kali menyebabkan dan terlibat tawuran atau penyerangan terhadap sekolah-sekolah lainnya.
GBR (GraB on Road)
GBR adalah geng motor paling bontot yang didirikan serta beranggotakan anak-anak SMP. Walaupun paling bontot dan anggotanya kebanyakan SMP brutalnya sama saja dengan geng lainnya. GBR menguasai sepanjang jalan sunda, sumatera dan sekitarnya. GBR merupakan geng yang paling lambat pertumbuhannya karena memang terdiri dari anak-anak SMP yang memiliki hobi balapan dimalam hari.
GBR (diunduh dari friendster)
GBR (diunduh dari friendster)
Pola Perekrutan Anggota
Masing-masing geng motor memiliki cara sendiri dalam membina kemampuan dan keberanian anggotanya. Minuman, seks, obat-obatan adalah hal biasa bagi anggota geng motor. Selain itu penggemblengan biasa dilakukan di tempat-tempat tertentu (masing-masing geng memiliki tempat favoritnya) semisal lembang atau tempat lainnya dimana anggota harus melakukan serangkaian aktivitas fisik yang brutal termasuk duel sampai lawan tidak berkutik antar anggotanya.
adegan saat ospekan (diunduh dari detik.com)
adegan saat ospekan (diunduh dari detik.com)
Selain itu, setelah rangkaian aktivitas fisik dalam ospek biasanya masih ada satu tambahan tes lagi. Tiap anggota diharuskan untuk menuruni jalan atau balapan dengan sepeda motor tanpa rem. Murni mengandalkan kenekatan dan skill memainkan persneling kendaraan. Latihan semacam inilah yang membuat para anggota terlatih melakukan aksi kejahatan, perampasan, penyerangan dan perampokan (termasuk kabur dari kejaran aparat).
Bagaimana geng-geng motor ini bisa mendapatkan anggotanya? Simpel sebenarnya, mereka cukup mendatangi sekolah-sekolah basis asal mereka. Senior sering kali tinggal “mencomot” anak sekolah baru yang mereka temui dan membawanya untuk mengikuti serangkaian kegiatan sebagaimana yang dialami oleh Tio, salah satu anak bapak kos penulis dahulu.
Sabtu sepulang sekolah, sebutlah Tio, tidak pulang kerumah. Minggu sore baru pulang dengan muka lusuh dan mengaku menginap dirumah temannya. Setelah didesak oleh bapak dan ibu dia akhirnya Tio mengaku dibawa ikut ke Garut mengikuti serangkaian kegiatan geng motor. Tio pun ikut saja karena ajakan itu disertai ancaman akan dibuat sengsara disekolah kalau tidak mau ikut serta. Pola seperti inilah yang membuat banyak anak usia sekolah nurut dan akhirnya menjadi anggota geng motor.
Untuk keluar dari keanggotaan geng motor bukanlah perkara mudah. Bahkan ada yang mengharuskan anggotanya memotong jari kelingking apabila ingin keluar dari keanggotaan gengnya. Hal ini belum termasuk ancaman, teror dan beragam hal lainnya yang menyurutkan mental walau banyak juga yang tak mau keluar karena sudah terlanjur keenakan dengan beragam kegiatannya.
Penyerangan Terhadap masyarakat?
Sebenarnya hal ini terjadi bukan hanya karena pertikaian antara sesama geng. Adanya perintah dari senior atau komandan adalah salah satu alasan lainnya sehingga anggota geng menyerang masyarakat biasa. Dan hal ini belum termasuk hasutan, pengaruh minuman, dan yang lainnya.
Dalam malam-malam tertentu para anggota geng sering kali berkumpul (sekali kumpul bisa mencapai 100 motor lebih) untuk melakukan konvoi. Pada saat itu, anggota memiliki keberanian lebih dan merusak tempat mana saja yang diperintahkan, yang kurang berkenan, atau malah dicurigai sebagai lawan. Tapi ada kalanya juga penyerangan dilakukan oleh beberapa anggota saja yang berkumpul, keliling mencari mangsa, memaksa orang lain (umumnya mereka mengincar bapak-bapak yang menggunakan motor standar, berkendaraan pelan dan melewati jalan gelap) untuk menyerahkan motor, dompet atau HP nya, apabila ada gelagat “sengak” dari mangsa para anggota geng ini tidak segan menghabisi mangsa.
korban meninggal (diunduh dari bandung.detik.com)
korban meninggal (diunduh dari bandung.detik.com)
Memecahkan masalah geng motor?
Untuk memecahkan masalah geng motor ini cukup rumit. Perlu dilakukan koordinasi dari beragam pihak, terutama dari pihak sekolah, keluarga, kepolisian dan masyarakat. Pihak sekolah bekerja dengan Diknas harus mampu memantau dan melindungi murid-muridnya yang potensial menjadi anggota geng. Razia, pencatatan nama, konseling bisa dilakukan sesering mungkin untuk memantau dan mencegah murid terjerumus didalam aksi geng motor.
Keluarga pun harus lah jeli melihat perubahan dari anak dan mengarahkannya. Entah karena kebiasaan atau pengaruh kehidupan perkotaan sering kali yang terjadi malah orang tua cenderung membebaskan anak untuk bergaul tanpa memantau atau mengarahkan. Orang tua harus ekstra hati-hati mencurigai apalagi kalau ada gelagat yang ditutup-tutupi dari anak sendiri.
Dalam penegakan hukum lagi-lagi kepolisian dituntut tegas dalam melaksanakan hukuman terhadap geng motor. Ada pameo umum bahwa pentolan geng motor kebanyakan adalah anak-anak orang berpangkat di kota bandung dan dibiarkan. Selain itu, kepolisian janganlah takut untuk menghukum walaupun faktanya para pelaku adalah anak dibawah umur. Hukuman yang tegas kalau perlu ditembak ditempat harus diberlakukan guna memberi efek jera dan jeri untuk para pelaku atau para calon pelaku.
salah satu aksi penangkapan geng motor oleh polisi (diunduh dari sergaptkp.com)
salah satu aksi penangkapan geng motor oleh polisi (diunduh dari sergaptkp.com)
Terakhir, masyarakat harus mampu bertindak cepat untuk melaporkan kalau ada gerombolan yang mencurigakan. Jangan takut untuk mengambil peran mengamankan lingkungan sekitar. Jangan sampai korban-korban yang terpaksa kehilangan tangan, kehilangan kaki, bahkan nyawa berjatuhan dimana-mana. Sinergi dari keempat elemen inilah menurut penulis yang harus dilakukan apabila ingin memecahkan masalah geng motor di kota bandung. Penulis merasa sayang apabila kedepannya kota bandung malah lebih terkenal akan brutalnya geng motor daripada keramahan khas sunda para warganya dan semoga artikel ini bisa memberi tambahan info mengenai geng motor bagi para kompasianer yang membacanya.
Salam,

brigez indonesia

SEJARAH BRIGEZ ( BRIGADE TO SEVENZ )


Brigez lahir di SMUN 7 Bandung, sesuai dengan namanya Brigade Seven. Sejak masih embrio pada tahun 80-an geng ini merupakan rival terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa. Dulu geng ini hanya beranggotakan tidak lebih dari 50 motor. Kini pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Tidak ada pengurus, hanya ada ketua yang bertugas mengkoordinir saja.

Warna bendera negara Irak tanpa huruf Arab di tengahnya, menjadi lambang identitas kelompok ini dengan kelelawar hitam sebagai simbolnya. Nama Brigez acapkali diplesetkan menjadi Brigade setan atau Brigade Senja, karena mereka sering nongkrong bersamaan dengan kepulangan sang surya.

Berbeda dengan XTC, Brigez identik dengan sikap anti GEROMBOL berani menantang lawan 1 lwan 1 brigez sriing merubah nama pertama kali brigez bernama brigade yaitu nma band di smun 7 yg mempunyai pendukung fanatix kemudian berganti nma menjadi brigade senja saat itu mulai mempunyai musuh karna gesekan2 sperti hinaan dari pihak lawan hampir tiap tahun tawuran marak di mana2 stelah itu brigez meredup namun awal thn 1999 brigez muncul dngan nma bru yaitu brigade to seven dngan arti lhir di smun 7 pda tnggal 7 blan 7 thun 1987namun klahiran brigez dan singkatan brigez msih simpang siur sampai saat ini bnyak versi yg berbeda ,, tapi yg penting brigez tampil dngan penuh berani dan takan pernah mati ...

BEBERAPA VERSI SINGKATAN BRIGEZ
-BRIGADE SENJA
-BRIGADE SETAN
-BRIGADE GESTAPU
-BRIGADE TO SEVEN
DLL

*MERAH DARAHKU...
*PUTIH TULANGKU...
*HITAM JIWAKU...


: BRIGEZ Adalah Jiwaku
: BIRU KUNING Benderaku
: KELALAWAR Adalah Lambangku
: POWER Adalah Hatiku
: M2R,XTC,GBR Adalh Musuh" ku


'SALAM KA KABEH DULUR NU ABADI'

BRIGEZ...di HATI
BRIGEZ...ABADI
BRIGEZ...sampai MATI

BRIGEZ NEVER DIE ...


KAMI ->GENKS MOTOR YANG SANGAT DITAKUTI DIJAWA BARAT.
KAMI ->BERDIRI DARI TAHUN 1982 DI BANDOENKS.
KAMI ->TERDIRI DARI BEBERAPA DISTRIK DIJABAR N LUAR JABAR.
KAMI ->MEMENTINGKAN SOLIDARITAS ANTAR ANGGOTA.
KAMI ->TIDAK MENCARI KERIBUTAN SEBELUM DIAJAK RIBUT.
KAMI ->NGEBANTAI BUKAN DIBANTAI.
KAMI ->BENCI PADA PENGKHIANAT DAN APARAT.
KAMI ->RAJA JALANAN ...

BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ BRIGEZ

geng motor terbesar di indonesia


Sejarah Baru Geng Motor Indonesia

Dulu ada empat geng motor yang paling besar di Bandung yakni Moonraker , Grab on Road (GBR), Exalt to Coitus (XTC) dan Brigade Seven (Brigez). Keempat geng itu sama- sama eksis dan memiliki anggota di atas 5000 orang. tetapi tahun 2010 ini 2 geng motor di atas merubah jalurnya, Moonraker sekarang merubah prinsipnya bukan sebagai gengster tapi clube motor dan juga Brigez brigez merubah prinsip yang asalnya gengster menjadi Ormas(Organisasi masyarakat) kita akan mengetahui sejarahnya dari awal Kita mulai saja dengan Moonraker.



Moonraker lahir pada tahun 1978. Sel-sel komunitas ini, dirajut oleh tujuh orang pemuda yang sama-sama hobi balap . Nama “Moonraker diambil dari salah satu judul film James Bond yang kondang ketika itu. Awalnya mereka mengusung bendera berwarna putih-biru-merah dengan gambar palu arit di tengahnya. Namun, karena pemerintah Indonesia saat itu melarang ideologi tertentu yang identik komunisme (yang bersimbolkan palu arit), mereka lalu mengganti bendera kebanggaannya dengan warna merah-putih-biru, bergambar kelelawar. Gambar ini mereka adopsi dari lambang “Hell Angel”, sebuah kelompok motor di Amerika Serikat. Kelompok ini konsisten dengan sistem keorganisasiannya. tapi sekarang moonraker berlambangkan serigala terbang yang memiliki sayap.

Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat program-program kerja. Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap, Panglima Perang (Paper), dan Tim SWAT atau regu penyelamat. “Panglima Perang” mungkin terdengar unik dalam sebuah organisasi pencinta motor. Istilah ini biasanya digunakan oleh lembaga keamanan atau kelompok bersenjata. Di Moonraker sendiri, Panglima Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam waktu 24 jam.

Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi, sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama “Sel 13,” semacam mahkamah pengadilan. Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan mengharap sebuah proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para pembangkang itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya. Kategori pelanggaran itu antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak melanggar hukum dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota Moonraker.

Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya lebih dari 9.000 orang itu di hitung dari para angota moonraker dan para Lemon (Ladys Moonraker/Wanita moonraker) atau bisa juga di sebut Ladys Moonshine itu juga belum di hitung dari para M2RJ
(Moonraker Junior) bibit bibit moonraker yang cukup tersebar di beberapa wilayah seperti panyileukan,cimahi dll.Vinz salah satu anggota M2RJ panyileukan mengatakan"Dari namanya,kami terlihat kecil karena junior tapi biar kecil kami tetap selalu wanieun dan tetap memegang prinsip yang sama dengan senior One For All And All For One,M2RJ WANIEUN!"ucapnya.
M2R tersebar di berbagai wilayah di indonesia,dan di bagi beberapa wilayah seperti tangerang,batim(bandung timur),barbar(bandung barat),bansel(Bandung selatan)Garut,Tasik.dll

Menurut Dandy Alfandy, salah satu pentolan Moonraker, sejak awal kelompok ini berorientasi pada balapan. Konflik dengan geng XTC (musuh terbesar Moonraker) pertama kali dipicu saat berlangsung kompetisi Road Race piala Djarum Super tahun 90-an. Persoalannya sepele saja, hanya senggol-menyenggol di arena balapan, entah siapa yang memulai. Puncaknya, terjadi tawuran besar-besaran antara ke dua geng ini pada tahun 1999. Satu orang meninggal dunia pada peristiwa itu. Hingga kini dendam sejarah itu masih mengendap dari generasi ke generasi. tetapi pada tahun 2010 ini ketua umum moonraker indonesia Iskandar Yausa atau yang akrab di sapa bang jend(jendral),Senior,dan para anggota merubah prinsip geng motor menjadi club al hasil tindakan itu pun mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan seperti polisi,dewan,masyrakat dan sebagainya.


XTC
atau Exalt To Coitus lahir pada tahun 1982 oleh 7 orang pemuda. Belakangan nama itu diganti menjadi Exalt To Creativity, karena nama semula agak berbau porno. Mereka membawa bendera berwarna paling atas putih-biru muda-biru Tua. Di tengahnya ada gambar lebah yang melambangkan solidaritas antar anggota. Bila salah satu di antara mereka ada yang diserang, maka yang lainnya akan membela. Mereka kini mendirikan Sexy Road Indonesia, kumpulan gengster XTC se-Indonesia yang berpusat di Bandung, untuk memfasilitasi anggotanya yang sudah melebihi 10.000 orang. Tak hanya Moonraker sebenarnya. Brigez dan GBR, juga menyatakan permusuhannya terhadap XTC.

Brigez yang paling antipati terhadap geng yang satu ini. Asal muasal terjadinya permusuhan tidak jelas sampai sekarang. Namun, baik XTC maupun Brigez menyatakan perang satu sama lain hingga saat ini. “Setiap gengster ingin menjadi yang nomor satu, kenyataannya kami memang yang paling banyak anggotanya,” ujar Ari Rinaldi, salah satu anggota XTC mencoba menjawab alasan mengapa XTC banyak dimusuhi oleh geng lain. Ari Rinaldi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung. Pasukan ini juga memiliki Koordinator Perang, untuk mempermudah koordinasi jika terjadi tawuran atau pada saat akan melakukan perbutan wilayah.

Perebutan wilayah termasuk upaya dalam rangka memperluas daerah kekuasan dan meningkatkan prestise dikalangan gengster. Menurut Felix, penyerangan biasanya dilakukan diam-diam ke basis-basis lawan. Anggota XTC, banyak anak-anak dari lingkungan TNI atau Polisi. Tak heran, jika terjadi perang senjata api banyak beredar. Lalu, mengapa geng motor identik dengan kekerasan?“Itu karena aparat yang menciptakan.
Mereka sering main gebuk sembarangan. Kami memang sering merampas motor milik geng lain saat bentrok, istilahnya rampasan perang. Tapi motor itu langsung kami bakar, tidak dijual atau dimiliki oleh salah satu dari kami,” kata Iskandar. “Mungkin bagi polisi tindakan itu termasuk kriminal, tapi menurut kami bukan,”tambahnya. Iskandar termasuk pentolan XTC, ia juga ketua sebuah lembaga yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengamanan, Bodyguard Security Service (BOSS). Markas BOSS dulu sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak XTC.
Dalam pertemuan itu, ketua XTC Avi Vabio akrab dipanggil Pepi, juga ada. Usianya jauh lebih muda. Ia ternyata salah satu karyawan bank berplat merah di Jawa Barat. Dadan salah seorang anggota XTC mengatakan bahwa telah terjadi selisih paham di antara anggota XTC sendiri. “Ada kelompok yang berusaha memanfaatkan massa XTC untuk kepentingan politik. Padahal harapan kami, ada ruang untuk berkreatifitas,” ujarnya. Malam itu Dadan membawa anak laki-lakinya yang masih berusia sekitar 2 tahun. Pepi mengaku sering diajak berunjukrasa dengan iming-iming uang. “Kami bahkan pernah terlibat dalam tim sukses Aa Tarmana, kandidat Walikota Bandung, tapi kalah,” kata Pepi. “Beberapa partai politik pernah meminta massa dalam jumlah tertentu untuk kampanye. Pada pemilu 2004, partai Demokrat juga meminta massa. Biasanya kami dibayar per kepala(Koordinator), ya lumayan lah..”Beberapa hari lalu mereka juga mengirim 200 motor pada perayaan ulang tahun Partai Demokrasi Pembaruan di Lapangan Gasibu Bandung. Tidak menutup kemungkinan pada kampanye-kampanye atau unjukrasa itu bertemu dengan geng motor lain. Tapi kalau dalam urusan ini, mereka memilih damai. Pertengahan 2003, XTC melakukan penyerangan sensasional. Mereka menyerang kantor kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Bandung. Semua anggotanya tumpah ruah mengepung kantor Polwiltabes. Mereka kecewa karena tidak diberi izin pada saat mau mengadakan bakti sosial, akibat ada kesalahpahaman antara poilsi dengan panitia. Polisi tak bisa berbuat banyak menghadapi ribuan massa yang memadati Jalan Merdeka sepanjang kurang lebih 3 Kilo Meter. Beberapa orang yang dituduh provokator ditahan di kantor Polwiltabes Bandung. “Kalau gak ada XTC ya gak rame, gak akan terjadi perang,” Iskandar menambahkan. Tapi ia menitip pesan untuk para aparat: “tolong rangkul kami, masa GAM dengan RI saja bisa berdamai?”


Brigez
lahir di SMUN 7 Bandung, sesuai dengan namanya Brigade Seven. Sejak masih embrio pada tahun 80-an geng ini merupakan rival terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa. “Kami hanya ingin bebas menjalankan motor, tidak pakai helm, tidak pakai lampu apalagi rambu-rambu,” kata Ilmanul, salah satu pendiri Brigez.
Dulu geng ini hanya beranggotakan tidak lebih dari 50 motor. Kini pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Sistem pengorganisasiannya tidak jelas. Tidak ada pengurus, hanya ada ketua yang bertugas mengkoordinir saja. Warna bendera negara Irak tanpa huruf Arab di tengahnya,tapi sekarang berubah menjadi warna biru-kuning menjadi lambang identitas kelompok ini dengan kelelawar hitam sebagai simbolnya. Nama Brigez acapkali diplesetkan menjadi Brigade setan atau Brigade Senja, karena mereka sering nongkrong bersamaan dengan kepulangan sang surya. Berbeda dengan XTC, Brigez identik dengan sikap anti birokrasi. Mereka menolak bersimbiosis dengan lembaga plat merah atau ormas bentukan kelompok politik tertentu. Menurut Ilmanul, lamaran dari Ormas Pemuda Pancasila untuk bergabung, ditolaknya mentah-mentah. Kalau pun ada anggotanya yang menjadi kader partai, itu lebih bersifat individu dan tidak membawa bendera Brigez.


Grab on Road (GBR)
, geng ini dilahirkan di lingkungan SMPN 2 Bandung. Mereka tak rikuh kebut-kebutan, sekalipun banyak yang belum pegang surat ijin mengemudi. Kelompok ini mengidentifikasi diri dengan segala sesuatu berbau Jerman, paling tidak warna benderanya hitam-merah-kuning (urutan dari atas ke bawah).
Meski lahir di SMPN 2 Bandung, anggota GBR beragam. Bukan hanya siswa atau alumni sekoah itu saja, tapi kalangan umum lain. Supiana, Pebina Urusan Kesiswaan SMPN 2 Bandung, menolak sekolahnya diidentikan dengan geng. “Tidak ada fakta bahwa GBR berdiri di SMPN 2,” ujarnya. Namun ia membenarkan halaman sekolahnya dijadikan tempat bergerombol pada sekitar tahun 80-an.

MASUK ke dalam komunitas ini tidak gampang atau dengan cuma-cuma. pada saat moonraker masih geng motor calon anggota Moonraker sering kali diwajibkan mengendarai motor tanpa rem dari Lembang hingga Jalan Setibudhi Bandung. Jaraknya sekitar 15 kilometer untuk mengetes wanieun. tapi sekarang moonraker mewajibkan kepada anggotanya untuk berkumpul di tempat tongkrongannya yaitu di pinggir gedung sate dengan memakai Helm SNI dan Celana Panjang dan juga tidak boleh membawa benda yang berbau senjata baik senjata api maupun senjata tajam. dan juga sudah di pantau oleh polisi daerah setempat untuk membubarkan anggotanya sebelum jam 12.00 malam kegiatan itu selalu dipatuhi oleh anggotanya.
dulu kalau tidak disuruh ngebut tanpa rem, anak baru dipaksa berkelahi dengan seniornya.

“Tindakan melanggar hukum memang ada, hanya agar orang lain tahu bahwa kami ada,” kata Ilmanul, anggota Brigez itu.“Kalau soal membuka jalan dan memukul spion mobil orang, itu biasa dan sering dilakukan pada saat konvoi. Ada juga yang mencuri, tapi uangnya digunakan rame-rame untuk pergi keluar kota atau konvoi,” tambahnya.

Setiap geng memang tidak membenarkan tindakan itu, tapi ada tradisi yang tidak tertulis dan dipahami secara kolektif bahwa tindakan itu adalah bagian dari kehidupan jalanan. Apalagi jika yang melakukannya anggota baru yang masih berusia belasan tahun.
Mereka “mewajarkannya” sebagai salah satu upaya mencari jati diri. tapi tradisi sekarang sudah tidak di gunakan karena Brigez sekarang berwiraswasta dan menjadi organisasi masyarakat Yopi, anggota GBR berusia 25 tahun, punya pengalaman yang membuat jantungnya bertabuh. Pada suatu malam di Jalan Cihampelas, dia bersama seorang temannya menghadang dan mengancam seorang pengendara motor.
Setelah berhasil mematahkan keberanian orang itu, ia dan temannya justru bingung mau melakukan apa. Akhirnya keduanya sepakat untuk mengambil uang secukupnya dari dompet korban, lalu kabur sekencang-kencangnya.
“Deg-degan, tapi puas karena gak tertangkap polisi,” kenang Yopi seraya tersenyum lebar. Ada juga inisiasi yang lain. Untuk menjadi anggota senior, misalkan. Ia tidak cukup dengan berapa lama dia bergabung di geng itu, tapi butuh pembuktian bahwa orang itu berani melakukan hal yang paling beresiko sekalipun. Semakin tinggi resiko yang dia ambil, semakin tinggi pula penghormatan atas dirinya Senior adalah kedudukan penting bagi geng.
Seorang senior mempunyai keleluasaan dalam hal apapun. Ia juga mempunyai hak menentukan keputusan terhadap para junior. Kedudukan senior bahkan lebih tinggi di atas ketua geng.
Senior bisa memutuskan salah atau benar dan menghukum junior dengan caranya sendiri. Wendy Pranandha, anggota GBR, mengatakan peran senior amat menentukan. Sekali saja ada anggota junior tidak kelihatan kumpul wajib setiap malam minggu, si senior akan menghajar sesuka hatinya, tak peduli alasan apapun. Kekerasan seolah mewakili spirit mereka. Mungkin juga mereka menganggap itu pilihan gaya hidup,itulah masa lalu GBR

Dengan bergantinya tahun ke tahun sekarang Moonraker Dan Brigez menggelar aksi damai menjalin persaudaraan. aksi damai Clube motor dan Ormas ini sangat di dukung oleh masyarakat karena dapat mengurangi perselisihan dan menimbulkan kota bandung yang aman dan sejahtera.

brigez puskopad jatinangor

“Brigez”, Dari Geng Motor, Menuju Organisasi Kepemudaan

 
 
 
 
 
 
1 Votes

ANGGOTA Brigez berfoto di depan basecamp jalan RE Martadinatha, Bandung, Minggu (11/7/2010).
WARGA Kota Bandung tentunya sudah tidak asing mendengar nama geng motor. Bagaimana tidak, selama beberapa tahun ini, kelompok tersebut kerap berbuat keonaran dan seringkali terlibat dalam berbagai aksi kriminalitas yang meresahkan.
Seperti yang kita ketahui, kasus kejahatan geng motor mulai mencuat dan menjadi sorotan publik sejak tahun 2007 yang lalu. Terlebih lagi, saat terbongkarnya video kekerasan yang diperagakan oleh beberapa anggota senior kepada junior.
Sejak saat itu, paradigma negatif masyarakat atas keberadaan kelompok ini terus bermunculan. Penolakan akan kehadiran geng motor di tengah masyarakat pun tidak dapat terhindarkan. Tidak hanya di Bandung, kasus kekejaman geng motor ini bahkan menggegerkan hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Namun, belakangan ini pergerakan empat geng motor, yaitu Brigez, Moonraker, GBR (Grab on Road) dan XTC (Exalt to Coitus) tampak mulai melunak. Tidak hanya itu, walaupun sempat menjadi bahan perburuan aparat penegak hukum, saat ini, keberadaan geng motor tersebut bahkan telah dilegalkan.
Brigez misalnya. Salah satu organisasi yang sempat masuk dalam catatan hitam aparat kepolisian ini, kini mencoba merubah haluannya menjadi sebuah Organisasi Kepemudaan (OKP).
“Kita melihat banyak saudara kita yang terjerumus dalam hal negatif, dan banyak juga yang meninggal. Dari sana awal kita bercermin. Ya mungkin ada titik kejenuhan dari angkatan kami, semuanya untuk kebaikan adik-adik kita juga,” kata Ivan ‘Udel’ Andita (29), ketua Brigez Kodya Bandung, saat ditemui di sekertariat Brigez, jalan RE Martadinata, Bandung, Minggu (11/7/2010).
Ia mengatakan, ide awal untuk merubah Brigez menjadi OKP tercetus ketika pelaksanaan Jambore Brigez pada awal Januari 2010. Atas kesepakatan bersama, sejak saat itu dewan kepengurusan Brigez terus berupaya melakukan koordinasi dengan berbagai kalangan dan membuat Aturan Dasar Rumah Tangga (ADART).
Upaya tersebut ternyata cukup berhasil. Hingga saat ini, Brigez telah memiliki akta resmi sebagai legalitas organisasi. “Prosesnya sudah berjalan lancar. Hanya sekitar 20 persen lagi Brigez resmi menjadi OKP. Setelah itu, kita akan mendeklarasikan pada hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober nanti,” ucapnya.
Ubah Stigma Negatif
Tidak mudah untuk dapat mengubah pandangan negatif masyarakat atas keberadaan Brigez yang terlanjur telah tercemar. “Hambatannya ada saja. Soalnya pengaruh Brigez sebelumnya itu identik dengan tukang tawuran. Tapi saya bersyukur, sekarang dari masyarakat maupun kepolisian sudah banyak yang mau mendukung aksi positif Brigez,” kata Ivan.
Hal senada diungkapkan oleh koordinator Kaderisasi dan Hubungan Antar Lembaga Brigez, Abram Fedrik Manurung (26). Menurut dia, kendala terbesar yang dihadapi untuk menggembalikan citra Brigez sebagai organisasi positif, justru banyak muncul dari oknum internal.
“Jadi yang kita perangin sekarang bukan club motor lagi, tapi oknum dalam tubuh Brigez itu sendiri. Sayang sekali kan, satu himpunan kekeluargaan yang besar dan solid dalam Brigez dirusak oleh sebagian oknum,” ungkapnya.
Sebagai upaya pencegahan akan semakin meluasnya oknum internal, Bram mengatakan, saat ini Brigez memperketat tata tertib dan penyaringan anggota. Untuk dapat memasuki organisasi kepemudaan ini, setiap anggota wajib memiliki tanda pengenal berupa member card (kartu anggota) yang dapat diperoleh setelah mendata Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Kita nggak menutupi, sekarang banyak adik kita yang masih SMP ingin ikut gabung. Kita bukan membuang, tapi mencegah dulu. Bagi mereka yang masih liar, kita akan bina dulu sampai jati dirinya keluar. Setelah mendapat pemahaman, baru akan kita pertimbangkan untuk bisa masuk anggota,” kata Bram.
Ragam Aktifitas Baru
Untuk mewujudkan misinya sebagai suatu organisasi kepemudaan, tentunya harus didukung dengan beragam bentuk kegiatan yang sesuai di bidangnya. Sama seperti di organisasi kepemudaan lainnya, menurut Ivan, OKP Brigez akan memfokuskan diri pada kegiatan kepemudaan yang mengarah ke berbagai hal positif.
Hal tersebut sempat terrealisasikan melalui beberapa kegiatan bakti sosial. Seperti kegiatan Brigez cabang Tasikmalaya yang membantu proses pembangunan masjid. Selain itu, Brigez cabang Gedebage melakukan kegiatan sosial dengan membagikan sembako pada warga sekitar.
Lebih lanjut ia memaparkan, para anggota Brigez akan diberikan suatu ruang gerak berupa penyaluran minat dan bakat. “Misalnya buat yang hobi balap motor, kita akan salurkan ke bidang otomotif. Bidang musik juga demikian. Bahkan buat yang hobi tawuran, kita juga salurin ke olahraga bela diri.  Sekarang yang sudah mulai intensif itu Boxer, bisa di cek disini setiap hari Senin dan Kamis,” paparnya.
Selain itu, dalam waktu dekat ini, Brigez berencana akan melakukan sosialisasi dan bakti sosial ke warga daerah jalan PSM, Kiaracondong, Bandung. Selain untuk untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia, kegiatan yang akan dilaksanakan pada 7 Agustus 2010 ini, bertujuan untuk mengubah citra negatif masyarakat atas keberadaan kelompok ini.
Kegiatan tesebut cukup mendapat apresiasi yang cukup positif dari warga sekitar. “Yang namanya orang mau berbuat kebaikan, ya kenapa nggak? Saya menyambut baik niat anggota Brigez untuk memulihkan pencitraan melalui penyuluhan dan bakti sosial ini,” ucap Dodi Suryadi, salah satu tokoh masyarakat daerah setempat, yang juga menjabat sebagai Ketua Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PP-PAC) kecamatan Batununggal, Kiaracondong.
Dodi mengharapkan agar kegiatan semacam ini dapat dicontoh oleh geng motor lain. Selain itu, adanya kegiatan ini dinilai dapat menekan tindak kriminalitas yang dilakukan oleh geng motor.
“Saya mengharapkan yang namanya geng-geng itu seperti begini lah. Jangan hanya bisa berbuat hal-hal negatif yang meresahkan masyarakat. Kita kembali lagi ke jalan yang benar,” katanya. ***                                             

Menggalang Perdamaian
TIDAK mudah untuk mendamaikan keberadaan empat geng motor besar yang ada di kota Bandung. Pasalnya, selama belasan tahun keempat kelompok ini dikenal selalu bertikai satu sama lain.
Imbas dari adanya pertikaian tersebut pun seringkali menimbulkan kerugian yang cukup serius. Mulai dari pengerusakan fasilitas umum, hingga timbulnya korban jiwa baik dari pihak geng motor itu sendiri mau pun masyarakat awam yang jadi korban salah sasaran.
“Kami pun tidak munafik bahwa selama ini terjadi perang. Awal keributan itu mah mungkin permasalahan ego masing-masing. Kita sama-sama biasa hidup di jalan, jadi sering berbenturan sama yang lain,” ujar Ivan.
Namun tanpa diduga, pada 12 Juni 2010, ribuan anggota Brigez menggelar aksi damai yang diwujudkan secara simbolis dengan membagi-bagikan bunga kepada warga dan organisasi motor lain. Tidak tanggung-tanggung, aksi tersebut mendapat dukungan dari aparat kepolisian Kota Bandung.
Ivan mengatakan, hingga saat ini, secara intensif pihaknya bersama organisasi motor lain kerap melakukan pertemuan melalui mediasi dari Polrestabes Bandung. Bahkan dengan organisasi Moonraker, upaya rekonsiliasi yang dilakukan telah berjalan cukup baik.
“Kita punya komitmen untuk menjaga silaturahmi dengan organisasi lain. Tapi perlu digarisbawahi, damai disini bukan berarti menyatu. Kita tetep beda menejmen. Damai disini dalam arti tidak akan ada lagi bentrokan di jalan,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Bram. Menurutnya, ajakan damai tersebut tidak hanya ditujukan kepada tiga organisasi motor lain yang sempat bersitegang, akan tetapi juga dengan seluruh organisasi yang ada di Kota Bandung.
“Secara jujur, sebagai kepengurusan kami juga butuh media untuk mengungkapkan perasaan Brigez, bahwa kita sudah mau positif dan berdamai dengan semua organsasi. Kalau misalnya ada anggota yang tetep tidak mau mengikuti jalur kita, dari kita sendiri ada ketegasan. Kita juga mau menunjukan bahwa kita bisa seperti orang lain dan meraih prestasi yang besar,” ungkapnya. ***

Konsep Baru Aparat Kepolisian
JIKA semula polisi melakukan tindakan yang cenderung preventif dan represif dalam menangani geng motor, kali ini, aparat kepolisian melakukan pendekatan alternatif bersifat persuasif. Tindakan tersebut merupakan sebuah terobosan dari upaya untuk menekan angka gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akibat adanya geng motor.
“Kepolisian itu dalam memberantas tidak harus selalu menghantam, tapi ada semacam peniadaan perilaku. Kita coba untuk menggiring mereka agar bisa berbuat baik dengan menghilangkan perilaku negatif tadi,” ujar AKBP Bahtiar Ujang Purnama S.Ik., M.Si, Kasat Intel Polrestabes Bandung, saat ditemui di kantornya, Jumat (16/7/2010).
Namun sayang, dalam kenyataannya, masih ada sebagian anggota geng motor yang terbukti melakukan tindak kriminal. Seperti kasus pengerusakan pada warnet, minimarket serta beberapa fasilitas umum lain yang terjadi pada hari Sabtu (10/7/2010) yang lalu.
“Jadi gini, kami melakukan upaya itu baru-baru ini. Konsep baru tentu tidak langsung matang begitu saja. Juga memerlukan proses,” kata Bahtiar. “Ya mungkin sejauh ini ada kemajuan, setidaknya mereka sudah mau duduk bersama. Nah, seandainya ada kejadian pengerusakan seperti kemarin, dari temen-temen yang diduga kelompok itu ya ikut membantu mencari pelaku juga,” katanya meneruskan.
Walau belum sepenuhnya maksimal, namun, konsep baru yang diusung pihak kepolisian untuk merangkul geng motor tampaknya cukup membuahkan hasil. Hal tersebut dapat terlihat dari data penurunan tingkat kriminalitas akibat geng motor dalam beberapa waktu belakangan ini.
Bahtiar mengatakan, walaupun saat ini kepolisian sudah memberikan legalitas, namun pihaknya terus melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap empat club motor tersebut di lapangan. Selain itu, dilakukan juga pertemuan intensif yang bertujuan untuk meredam adanya gesekan antara satu dengan yang lain.
“Kita fair aja. Kalau mereka melakukan tindakan positif, kita beri apresiasi. Tapi kalau mereka melakukan tindakan negatif, kita tidak segan-segan untuk melakukan tindakan hukum. Tidak akan kita lepas begitu saja,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, untuk kedepannya kepolisian akan membuat fasilitas berupa sekertariat bersama yang berfungsi sebagai ruang mediasi. “Jadi kalau ada masalah, tidak perlu lagi cerita di markas mereka masing-masing. Cerita di sekertariat itu, supaya masalah tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan bersama,” tuturnya.*****

geng motor cewek

Kasus Video Penganiayaan Geng Motor di Bali Dibongkar Polisi

LENSAINDONESIA.COM: Lima remaja putus sekolah di Bali harus mendekam di sel tahanan setelah polisi menetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap remaja lain, yang terekam dalam video, yang diunggah youtube.
Kasus beredaranya video kekerasan dengan korban KA (16) itu terjadi pada akhir Desember 2011. Bahkan, kejadian itu cukup menghebohkan publik Bali.  (klik: lihat video aniaya)
Dalam video yang juga beredar di Blackberry Messanger (BBM) dan Facebook itu, polisi telah menetapkan kelima remaja yang menjadi anggota geng motor Cewek Macho Performance (CMP) sebagai tersangka.
Kelima tersangka itu masing-masing M0 (17), KAD (17), RA (15), KD (16) dan MV (16).
“Kami telah memeriksa beberapa orang saksi. Lima orang resmi ditetapkan sebagai tersangka dari bukti-bukti yang ada,” kata Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Sarjana kepada wartawan, Rabu (8/2/2012).
Dalam tayangan video tersebut, para pelaku melakukan pengeroyokan terhadak KA, baik menendang, memukul, menampar, menjambak dan memotong rambut.
Kelimanya langsung ditahan dan dijerat pasal 80 UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
Polisi masih terus mendalami kasus tersebut mengingat masih ada pelaku lain yang ikut terlibat. Seperti siapa yang mengunggah video aksi brutal ABG di sebuah lahan kosong di Gelogor Carik, Denpasar.
Dari pengakuan tersangka, mereka tersinggung dengan sikap korban yang dianggap merendahkan nama geng CMP.
“Motifnya karena ketersinggungan aja karena korban dituduh menginjak injak kaoc CMP dan menjadikannya alas kaki atau keset,” imbuh Sarjana.
Namun, hal itu dibantah oleh korban. Sebab, kaos bergambar logo dan nama CMP justru dipakai dan masih disimpan.
“Itu semua tidak benar, ada yang tidak suka dengan saya terus ngompor-ngompori teman-teman dengan membuat cerita bohong,” ujar KA, disela pemeriksaan di Mapolresta Denpasar.Kasus Video Penganiayaan Geng Motor di Bali Dibongkar Polisi

 

Jumat, 23 November 2012

gabrin team gabrug





 GENG MOTOR BANDUNG.


 Di jawa barat khususnya si bandung banyak geng motor yang anarkis, mereka itu antara lain          BRIGEZ,XTC,GBR,M2R,..geng tersebut sangat terkenal di jawa barat bahkan di indonesia dan                                     luar negeri. dan banyak cabang geng motor tersebut antara lain :


BRIGEZ
      Banyak cabang dari geng motor brigez yaitu
 - valvoline
 - bargedoz
 - brigsay
 - gabrin.
 - barbomal
1. GABRIN (team gabrug)
     cabang ini berdiri di sekolah sma di bandung .awal nya di akan ngumpul sama teman teman nya ,tetapi mereka di serang ,maka dia membuat cabang baru untuk tidak di ketahui bahwa geng itu bukan brigez,dan lama kelamaan geng itu anggota nya semakin banyak ,dan berkembang pesat di daerah rancaekek,dan jatinangor.dan cabang cabang yang lain pun sama saja.
ini lah lambang dari gabrin
XTC
     ada cabang dari xtc yaitu:
 - xtc 133
 - xtc kembar
 - lazer
 - engang tempoerz
 - paser
1. PASER (BDR)
      cabang ini juga terbentuk di dekolah sma dan juga banyak anggota nya,khusus nya di daerah rancaekek.
dan geng ini juga selalu tempur dengan musuh bubuyutan mereka yaitu brigez di sekitar daerah rancaekek.seperi:
  - brigez pkpd
  - brigez abdi negara
  - brigez panyawungan
  - brigez dangdeur
  - brigez kencana dll.


MUDAH MUDAHAN GENG MOTOR DI BANDUNG SEGERA BERDAMAI....